#Hari Pertama
“Lihat, itu Ufo!”
“Lihat, itu Ufo!”
Aku terkejut melihat hamparan benda bertaburan di atas langit. I have never seen like that before! Sejauh
mata memandang Aku langsung tersadar kalo itu adalah pagang. Alat penangkap
ikan yang biasa digunakan oleh nelayan di kawasan Pantai Palabuhan Ratu.
Key langsung menghentikan
motornya. Ia berdiri di tengah jalan yang
sepi sambil merentangkan tangannya. Warga
Cikidang sini bilang, tempat ini adalah Bukit Senyum. Ketika siapapun berada di
atas bukit ini, pasti akan tersenyum. Begitupun mereka. Sejumlah kawanan
bermotor gede berplat B. Mereka berfoto ria sambil bercanda gurau. Bahkan, mengajak
kami ikut berfoto.
“Kang, kita
duluan ya,” Setelah sejenak melepas penat, kami melajutkan perjalanan.
“Hati-hati ya,”
Serentak mereka menjawab.
“Jangan lupa
main- main ke Bandung,” Seruku.
“Oh.. kalian dari
Bandung,” Serentak lagi.
“Kenapa? Liat
platnya F dikira orang sini ya?” Tanya Key sambil menggunakan helmnya.
“Oh, motor
pinjaman ya,” Saking kompaknya, lagi-lagi mereka menjawab serentak. Kamipun tertawa serentak.
Pantai Citepus dari mata ponsel, kebetulan lagi panas mencrang dan sepi-sepinya |
Pasirnya coklat, ombaknya cocok buat surfing |
Setelah melaju
kurang lebih 30 menit dengan sepeda motor, senang sekali akhirnya bisa bertegur
sapa dengan hembusan angin dan desiran ombak Pantai Citepus. Pantai yang
terletak di kawasan Palabuhan Ratu Sukabumi ini berpasir coklat dan memiliki
ombak yang cocok untuk surfing.
Entah keberapa
kalinya aku ke tempat ini sudah sedari kecil bahkan masih dalam kandungan,
memorable banget pokoknya. Dan aku tak pernah bosan, apalagi duduk santai menghadap
pantai sambil menyeruputi sebatok es kelapa.
Tiba-tiba ponselku
berdering, membuyarkan lamunanku.
“Dimana?” Tanya seseorang
di sana.
“Ini di Citepus.
Sebelah Istana Presiden,”
“Aku udah di
Citepus juga ini,”
“Oh, oke. Aku
udah liat. Arah jarum jam tiga ya. Sini,” Aku melambaikan tangan sambil
mematikan ponselku. Seorang pria yang sedang menelpon membalas lambaian
tanganku.
“Siapa?” Tanya key
yang sedari tadi asik melihat foto-foto dikamera.
“Temenku. A
Efan,”
“Kenal dimana? ”
“Dari Instagram
hahaa.. Galeri fotonya kece. Kayaknya doi hatam banget sama Kabupaten Sukabumi,”
“Oke. Aku
ngerti, Kamu mau minta dia jadi guide
kita kan,”Aku hanya membalas dengan senyuman flirty.
“Iya… eh itu
orangnya,”
A Efan datang menghampiri
bersama temannya bernama Erik. Baru ketemu sekali kita sudah akrab bahkan
menyapanya dengan sebutan Uwa Erik. Pria tinggi kurus dengan tubuh berlumur
tato ini seorang life guard di
sekitar kawasan Pantai Palabuhan Ratu. Wow, keren kan! Kamipun saling
bercerita.
Salah satunya membahas
Ciletuh Geopark. Baru-baru ini, tempat wisata ini emang lagi kekinian banget.
Sejumlah media televisi dengan program trip dan adventure ditambah banyaknya
hastag dimedia sosial, membuat destinasi global ini ngehits dan jadi incaran
para traveller.
Tempat ini dulunya
sebenarnya adalah laut. Namun kini telah terangkat dari bawah laut, dan
kemudian terkenal sebagai Geopark Ciletuh. Bentang alam di Teluk Ciletuh ini
memang menarik. Lansekap yang membentang berbentuk menyerupai amfiteater
raksasa yang mirip seperti tapal kuda yang menghadap langsung ke arah Samudera
Hindia. Belum lagi sejumlah air terjunnya yang mempesona.
Kebayangkan
gimana epic nya tempat ini. Aku pun tak sabar ingin segera berkunjung ke sana. (Loh, kirain udah) Sebenarnya dari dulu Aku
sudah mengincar tempat ini. Tapi karena aksesnya sulit dan butuh waktu cukup
lama, terpaksa mengurungkan niat dan hanya melihat keindahannya dari setiap situs
travel blogger yang berkunjung ke sana.
Meski menyimpan
panorama indah, A Efan dan Uwa Erik yang sudah sekian kali mengunjungi Ciletuh,
merasa sedikit kecewa dengan pengelolaannya. Mungkin karena masih dalam tahap pengembangan
jadi masih banyak hal yang perlu diperbaiki. In any case, kita juga harus tetap
giat mengkampanyekan peduli lingkungan. Jangan sampai tempat yang dulunya
hidden paradise ini malah jadi kurang bersih dan ekosistemnya merasa terganggu
dengan pengunjung yang hanya sekedar ala-ala atau berpamer di sosial media.
"Jadi, besok kita kemana nih?" Key dengan tak sabar ingin segera jalan-jalan.
Maklum, lebih dari sepekan ini kami disibukan dengan liputan sana sini. Merasa jenuh dengan hiruk pikuk deadline, Selain untuk meliput World Rafting Champion 2015, Kabupaten Sukabumi akhirnya jadi penawar letih kami :)
"Jadi, besok kita kemana nih?" Key dengan tak sabar ingin segera jalan-jalan.
Maklum, lebih dari sepekan ini kami disibukan dengan liputan sana sini. Merasa jenuh dengan hiruk pikuk deadline, Selain untuk meliput World Rafting Champion 2015, Kabupaten Sukabumi akhirnya jadi penawar letih kami :)
No comments:
Post a Comment